Digital Marketing Jombang – Mengelola kampanye Google Ads bisa menjadi tantangan besar, terutama jika Anda belum terlalu berpengalaman atau terlalu percaya pada kinerja masa lalu. Ada banyak kesalahan yang bisa terjadi, dan beberapa di antaranya cukup umum. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya dapat menghambat kinerja kampanye Anda tetapi juga menghabiskan anggaran iklan Anda dengan sia-sia. Agar hal ini tidak terjadi, simak berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam mengelola Google Ads dan cara mengatasinya.
1. Terlalu Fokus pada Skor Iklan
Skor Iklan (Quality Score) memang penting, tetapi bukan satu-satunya faktor yang harus Anda perhatikan. Terlalu fokus pada skor iklan bisa membuat Anda mengabaikan aspek penting lainnya, seperti relevansi iklan dan pengalaman pengguna.
Alih-alih hanya mengejar skor iklan yang tinggi, fokuslah pada pembuatan iklan yang relevan dan menarik bagi audiens Anda. Pastikan halaman landing yang digunakan sesuai dengan iklan yang ditampilkan.
2. Tidak Menyesuaikan Pengaturan untuk Kebutuhan Anda
Google Ads menawarkan banyak pengaturan yang bisa disesuaikan untuk mencapai tujuan spesifik. Namun, seringkali pengiklan hanya menggunakan pengaturan default tanpa mempertimbangkan apakah pengaturan tersebut benar-benar cocok untuk kampanye mereka.
Pastikan Anda benar-benar memahami setiap pengaturan yang tersedia di Google Ads. Sesuaikan pengaturan seperti penjadwalan iklan, penargetan geografis, dan pengaturan bahasa agar sesuai dengan audiens dan tujuan kampanye Anda.
Baca juga: Pilihlah dengan Cerdas Jasa Pembuatan Website di Bondowoso untuk Branding yang Kuat
3. Tidak Melakukan Audit Rutin
Google Ads bukanlah sesuatu yang bisa diatur sekali dan dibiarkan berjalan dengan sendirinya. Tanpa audit rutin, Anda bisa kehilangan peluang untuk mengoptimalkan kinerja kampanye Anda dan bahkan bisa saja menghabiskan anggaran pada iklan yang tidak efektif.
Jadwalkan audit rutin, setidaknya sebulan sekali. Periksa performa iklan, anggaran, kata kunci, dan strategi bidding Anda. Lakukan perubahan yang diperlukan berdasarkan data terbaru yang Anda miliki.
4. Tidak Melakukan Riset & Pemantauan Pesaing
Di dunia periklanan digital, memahami strategi pesaing bisa memberikan Anda keunggulan kompetitif. Namun, banyak pengiklan yang terlalu fokus pada kampanye mereka sendiri dan mengabaikan apa yang dilakukan pesaing.
Gunakan alat riset kompetitor seperti SEMrush atau SpyFu untuk memantau apa yang dilakukan pesaing Anda. Pelajari kata kunci yang mereka bidik, jenis iklan yang mereka gunakan, dan strategi bidding mereka. Ini bisa memberikan Anda ide baru dan membantu Anda menghindari kesalahan yang sama.
5. Terlalu Banyak Menggunakan Strategi Broad Match & Kurangnya Jenis Pencocokan Kata Kunci
Broad match memang bisa menjangkau audiens yang lebih luas, tetapi juga bisa membawa banyak trafik yang tidak relevan. Jika Anda terlalu mengandalkan broad match, Anda mungkin membuang-buang anggaran pada klik yang tidak konversi.
Gunakan kombinasi dari berbagai jenis pencocokan kata kunci seperti phrase match, exact match, dan broad match modifier. Ini akan membantu Anda menjangkau audiens yang lebih relevan tanpa membuang-buang anggaran.
6. Tidak Melakukan Kolaborasi
Mengelola Google Ads sering kali dianggap sebagai tugas yang bisa dilakukan sendiri. Namun, kurangnya kolaborasi dengan tim lain, seperti tim kreatif atau tim data, bisa membuat kampanye Anda kurang optimal.
Libatkan tim lain dalam proses pengelolaan Google Ads. Tim kreatif bisa membantu dalam pembuatan iklan yang menarik, sementara tim data bisa memberikan insight yang lebih mendalam tentang performa kampanye.
Memaksimalkan Hasil dengan Menggunakan Jasa Google Ads
Mengelola Google Ads memang memerlukan waktu, keahlian, dan sumber daya yang tidak sedikit. Jika Anda merasa kewalahan atau tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, pertimbangkan untuk menggunakan jasa Google Ads profesional. Dengan bantuan ahli, Anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan umum di atas dan memaksimalkan manfaat dari penggunaan Google Ads.