Digital Marketing Jombang – Bagi yang terjun di dunia pemasaran atau bidang jasa, pasti tidak asing dengan istilah soft selling dan hard selling. Iya, keduanya merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan pelanggan dan memperbanyak hasil penjualan.
Meski demikian, tidak banyak yang tahu mengenai metode tersebut. Padahal untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa dengan menggunakan metode ini sangat bagus sekali.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai soft selling dan hard selling agar kamu bisa mendapatkan pelanggan dan penjualan yang banyak. Dengan menguasai kedua metode pemasaran ini diharapkan kamu bisa mengembangkan bisnis atau jasa yang kini sedang dijalankan.
Pengertian Soft Selling
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai soft selling dan hard selling, penting mengetahui pengertian keduanya terlebih dahulu. Soft selling adalah teknik penjualan yang dilakukan secara halus dengan tingkatan agresif yang rendah.
Metode ini dilakukan secara ramah dan sangat persuasif. Teknik ini juga tidak memaksa klien untuk membeli atau menggunakan jasa kita.
Karena kelebihan tersebut, metode ini dipercaya sangat jitu untuk membidik pelanggan setia serta menaikkan kuantitas penjualan dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut dikarenakan strategi penjualannya diterapkan dengan cara mengedukasi atau memberikan informasi yang berguna bagi permasalahan banyak orang sehingga bisa menarik klien.
Baca Juga: Maksimalkan Keuntungan Bisnis Properti dengan Digital Marketing
Pengertian Hard Selling
Sedangkan dilansir dari Investopedia, hard selling adalah metode pendekatan sales yang sifatnya langsung, to the point serta gamblang. Tujuan dari metode ini adalah agar mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara langsung.
Metode ini biasanya digunakan langsung oleh seorang sales atau diaplikasikan pada iklan online maupun offline. Tidak sedikit yang menganggap metode ini terlalu agresif serta bisa membuat pelanggan terlalu diburu-buru. Namun untuk kebutuhan tertentu, metode hard selling ini sangat efektif.
Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling
Meski sama-sama mempunyai tujuan untuk meningkatkan penjualan, namun soft selling dan hard selling mempunyai perbedaan. Berikut ini perbedaan keduanya yang penting diketahui.
1. Dari Segi Hubungan Pelanggan dengan Brand
Perbedaan pertama terletak dari segi hubungan pelanggan dengan brand. Namun meski demikian, tidak semuanya seluruh bisnis mengalami hal ini. Sayangnya, pelanggan yang berburu promo biasanya cenderung menjalin rendah dengan bisnis.
Pada teknik penjualan hard selling yang cenderung agresif, akan membuat pelanggan tergesa-gesa membeli. Metode ini juga berpengaruh pada klien yang berprilaku impulsif sehingga proses transaksi dilakukan cepat.
Sedangkan pada metode soft selling biasanya klien akan memiliki hubungan yang kuat dengan bisnis karena mereka akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Dari rasa penasaran itu lah klien akan mengenal lebih produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Jangka Waktu Penjualnya Berbeda
Perbedaan yang kedua adalah terletak pada jangka waktu penjualannya. Metode hard selling biasanya waktu Penjualnya akan lebih singkat atau pendek dibandingkan dengan teknik soft selling.
Hal tersebut dikarenakan metode hard selling mempunyai strategi agar klien melakukan pembelian dalam waktu cepat. Sehingga membuat waktu penjualan hard selling cenderung lebih singkat.
Sedangkan metode soft selling mempunyai tujuan untuk membangun hubungan serta reputasi produk atau jasa. Sehingga cenderung dilakukan dalam jangan waktu yang lebih lama. Bagi kamu yang menginginkan pencapaian potensi klien loyal yang lebih tinggi, metode soft selling adalah pilihan yang tepat.
3. Diterapkan pada Bidang Industri yang Berbeda
Perbedaan selanjutnya adalah metode soft selling dan hard selling biasanya diterapkan pada bidang industri yang berbeda. Teknik hard selling umumnya digunakan oleh perusahaan atau industri yang bergerak di bidang asuransi, telemarketing hingga perbankan. Sedangkan metode soft selling umumnya digunakan dalam industri manufaktur, content marketing hingga konsultan.
4. Potensi Pembelian yang Berbeda
Adapun perbedaan yang terakhir adalah potensi pembelian yang berbeda. Jika ingin mendapatkan proses transaksi yang cepat serta cenderung agresif, metode hard selling adalah pilihan yang tepat. Namun dengan teknik ini, klien biasanya membeli jika hanya ada promo saja. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kedekatan yang terjalin antara klien dan pemilik bisnis. Sehingga klien pun cenderung mencoba produk-produk lain yang sedang ada tawaran promo.
Sedangkan teknik soft selling memiliki potensi setiap klien akan melakukan pembelian berulang. Hal tersebut dikarenakan ada kedekatan antara klien, bisnis dan brand awareness pada mereka.
Contoh Soft Selling
Setelah mengetahui pengertian dan perbedaan dari soft selling dan hard selling, untuk memahaminya lagi kini akan dibahas mengenai contohnya. Berikut ini contoh metode soft selling yang bisa kamu gunakan.
Saat musim hujan kulitmu berubah jadi kering dan kasar? Tentu kondisi tersebut membuat tidak nyaman. Terlebih kamu harus beraktivitas di luar ruangan setiap harinya yang bisa membuat kelembaban kulit berkurang.
Saat musim hujan, bagian kulit yang lebih berdampak adalah telapak tangan. Banyaknya aktivitas yang dilakukan, sering kali membuat kamu tidak ada waktu untuk melakukan perawatan.
Namun sekarang tidak perlu khawatir karena ada cara untuk melembabkan kulit tangan secara cepat, praktis dan mudah di bawa serta di simpan di mana saja. Solusi tersebut adalah hand cream dengan ukuran mini yang pas di kantong.
Hand cream ini mempunyai aroma lavender yang lembut dan cocok bagi kamu yang tidak ingin memiliki kulit kering. Caranya pun cukup mudah yakni dengan mengoleskan hand cream di tangan, kemudian ratakan untuk menjaga kelembapan kulit. Penasaran, yuk coba buktikan sendiri menggunakan hand cream.
Contoh Hard Selling
Sedangkan di bawah ini adalah contoh hard selling yang tak kalah jauh harus kamu ketahui.
PROMO MURAH MERIAH DISKON HINGGA 75%! Yuk Beli Sekarang, Sebelum Besok Kembali ke Harga Normal!
Banyak produk kecantikan baru yang launching hari ini. Jadi jangan sampai terlewatkan membawa pulang produk kosmetik dengan kesempatan mendapatkan diskon besar-besaran karena hanya berlaku untuk hari ini saja.
Bagi kamu pengguna kartu kredit Bank Mulia akan mendapatkan diskon tambahan sebesar 5%. Plus ditambah dengan diskon khusus anggota member. Jadi tunggu apalagi, buruan borong produk kecantikan yang kamu butuhkan. Jangan lupan kunjungi toko, website atau e-commerce official kami sekarang.
Kesimpulan
Mengetahui apa itu soft selling dan hard selling bisa membuat kamu lebih mudah untuk mempromosikan produk atau jasa yang akan ditawarkan. Selain itu dengan mengetahui perbedaan keduanya, kamu juga bisa memilih metode apa yang cocok dengan bisnis atau jasa yang akan kamu gunakan. Meski keduanya mempunyai perbedaan, namun tujuan akhirnya sama yakni untuk mendapatkan pelanggan dan penjualan yang banyak.
Bagi kamu yang ingin membuat metode soft selling dan hard selling namun masih bingung atau tidak punya waktu, tak perlu khawatir Lantaran Digital Indonesia adalah pilihan yang tepat untuk Jasa Artikel SEO. Kami akan membantu kamu untuk membuat teknik promosi baik soft selling atau hard selling agar penjualan meningkat pesat.